-
Recent Posts
Recent Comments
Archives
- December 2019
- June 2018
- November 2016
- May 2016
- April 2016
- January 2016
- September 2015
- August 2015
- June 2015
- March 2015
- February 2015
- January 2015
- December 2014
- November 2014
- October 2014
- September 2014
- August 2014
- July 2014
- June 2014
- May 2014
- June 2013
- June 2012
- March 2012
- December 2011
- October 2011
- September 2011
- June 2011
- March 2011
- January 2011
- October 2010
- June 2010
- May 2010
Categories
Meta
Category Archives: Sastra
Jika Kau Acuh, Matilah Kau Jokowi!
Kadang, orang yang tidak dihargai dibandingkan orang yang tidak menghargai, belajar lebih cepat tentang keutamaan menghargai. Kau boleh kecewa terhadap kegagalanmu. Kau tidak boleh bunuh diri. Itulah kau. Kau lebih cepat belajar tentang keberhasilan. Mungkin tinggal selangkah lagi. Syaratnya, berdo’alah! … Continue reading
We Should Ask the President
God is’nt the mountains. God is’nt the statues. God is’nt stars. The President is’nt God. You are stronger if the name of God. You are weak because it does’nt lean on Him. Come on! We should ask the President. Because … Continue reading
Memancarkan Cahaya
Mungkin banyak orang berani dan tidak berpikir untuk menceritakan kesalahan orang lain. Dan sedikit orang berani dan tidak berpikir untuk menceritakan kesalahan dirinya. Bukan berarti hal ini menjadi dasar untuk tidak menegur/mengingatkan/mencegah yang batil, tetapi keseimbangan amalan ucapan seseorang memancarkan … Continue reading
Bagaimana Seharusnya Aku Menjadi?
Belum ku jumpai seseorang itu sebagaimana belum ku jumpai bagaimana seharusnya aku menjadi.. By Mahendra Jambi, 22 September 2011
Posted in Sastra
Tagged Bagaimana Seharusnya AKu Menjadi?, Belum Ku Jumpai Seorang Itu
Leave a comment
Hidup Tak Seperti Sekotak Coklat
Life is like a box of chocolate. You never know what you will get….. Aku tersenyum. Memikirkan perjalanan hidup terkadang membuatku jadi membenarkan perkataan Forrest Gump yang terkenal itu. Hidup itu sepeti sekotak coklat, kau tak akan tau apa yang … Continue reading
Ia Ber-perikebeningan
Air Tak Letih. Tak letih menyeruput segelas dirinya. Air untukku. Bening airnya. Air yang berperi-kebeningan. Aroma khas yang berperi-kearomaan. Tiadalah ucapannya selain “ku berikan untuk mu”. Padahal aku menodainya, dengan sampah seolah berkembangbiak, di Sungai, layar sampah terkembang, di Danau, … Continue reading
Posted in Sastra
Tagged Air, Ia Ber-perikebeningan, Kumpulan Puisi, Musik, Puisi Tema Alam, Semangat
2 Comments